Rabu, 06 April 2011

Darvas Box Exit Strategy

Source: Budi Suryono

Maaf sebelumnya, karena kesibukan, saya baru bisa membalas sekarang. yang bisa saya jelaskan mengenai exit sebagai berikut :

Exit prakteknya adalah 3 X lebih sulit dari entry, lebih rumit, banyak artnya, agak subyektif, perlu banyak2 latihan untuk supaya bisa cepat dan reflek menjalankannya tanpa nyesal apapun hasilnya.

1. Exit kalau loss, batasi loss 5-7% dari buying cost, bila mencapai angka tsb exit cepat, pengalaman saya saham yang turun lebih dari 5% lebih lama baliknya.Exit dulu lebih mudah, perkara balik beli lagi gampang di higher price dan probability sukses pembelian kedua-ke tiga untuk saham yang sama biasanya lebih baik.
2. Kalau sudah running profit di bawah 5 % just let it be, taking profit plan di bawah 5 % dengan risk 5-7% nggak make sense kecuali situasi khusus (seperti general market is very bad)
3. Kalau lolos 5% profit, mulai mikir bagaimana exitnya, idenya adalah bukan sell at TOP, tapi catch easy and big part of the up swing yang bisa dilakukan sbb :

a. Setelah lewat 5 % profit saham akan rally ,make new high every day, hold, sit tight, watch volatility (Volatility yang saya maksud adalah [Highest of the day - Lowest of the day]/Lowest of the day), kalau volatility one day > 10 % siap2 exit:
- kalau closing of the day kira2 deket high, bisa dijual besoknya (ada dua pilihan, kalau masih hijau hold dulu, jual di di siang atau menjelang penutupan, kalau merah jual langsung di paginya)
- kalau closing of the day kira2 setengah antara high- low of the day ,jual hari itu menjelang market closing
b. Atau kalau selama rally nggak ada one day volatility >10%, sell at new low (saya selalu buy on new high kenapa nggak sell di new low?) sebagai trailing stop, tracking every day low sebagai trailing stop, kalau keesokan ketemu new low, jual di harga itu.

Bagaimana kalau setelah kita jual, harga naik lagi? mungkin & sangat mungkin, nggak ada sistem yang perfect, tapi berdasar pengamatan saya risk reward sudah nggak seimbang dan dengan exit kondisi a atau b tsb sudah cukup optimum untuk menangkap short term swing.

Untuk contoh mudahnya kita ambil case BLTA, mohon dibuka chartnya pak, (kalau nggak salah pak Thomas ikutan di BLTA ya?), di 22 Nov’05 cross all time high di 1030 (objectif) setelah form cup (agust-oct) & handlle (oct-nov) (intepretatif/subyektif),

Ingat kita orang bodo, yang selalu buy di highest price (berbeda dengan sebagian besar player adalah orang pintar dengan strategy Buy Low Sell High), buy di highest di level tersebut dan beberapa hari kemudian turun, cut loss 5% di level 970 an dijual ke orang orang pintar yang bid di level tsb.

Again.. BLTA made all time high di 1040 di 27 Des’05, sekali lagi ingat kita orang bodo, always beli di highest dari orang pintar yang saat itu jualan di 1040 dan closing 1060 hari itu. Besoknya turun lagi, cut loss untuk dijual ke orang pintar? Jangan dulu selama triger 5% cut loss belum kena sit tight.

BLTA dalam beberapa hari sideways sampai tanggal 9jan’06 membentuk all time high 1070, sekali lagi ingat kita orang bodo, ada kesempatan kelihatan tambah bodo, yaitu nambah beli di highest dari orang pintar di 1070, besoknya BLTA explode, rally melewati 5% profit, tapi rule point a.=>volatility>10% kena, warning!!, besok saat nya exit (price 1160-1220).

atau jika anda kelewat di kesempatanpun inipun masih ada rule a. New Low terjadi di tanggal 16 Jan 06, dengan trailing stop previous low 1180 sell ke orang pintar langsung di bid 1170. Still not bad Exit Strategy.

Kita lupakan BLTA?… tidak selama UPTREND, BLTA tetap prospek, ada kesempatan untuk menujukkan kebodohan kita.tunggu di new high price…
Again…BLTA make new high di 6 Feb, beli di stupid price 1250, besoknya BLTA Rally, everyday make new high, tanggal 9 feb ‘06 melewati 5% profit, tinggal menentukan kena rule a. atau b., besoknya rally kencang VOL tinggi>10%, kena rule a. Closing dekat high, berarti sell besoknya (price 1500-1570),

Kalaupun ini lewat masih bisa pakai rule b. yang terjadi di Valentine day,1 4 feb, dengan previous low sebagai trailing stop 1500, sell langsung di bid ke orang pintar 1490, still not bad exit strategy.

Kita lupakan lagi BLTA? belum, saya orang bodoh ini akan nunggu di highest pricenya yang saya nggak tahu kapan waktunya, mungkin 3bulan lagi, tiga tahun lagi..
atau mungkin nggak akan pernah beli karena BLTA tidak mampu membuat highestnya, karena BLTA sudah bangkrut.

Untuk back testing, belajar dari real trade yang sudah2, cheek lagi sistem exit berkali2 ini untuk winning stock yang diantaranya pernah saya rekomend yaitu PGAS, ANTM, KLBF, AALI, APOL dll, atau saham yang mungkin yang pak Thomas pernah Explore

So…. saya hanya memberi ide, PRnya tetap di pak Thomas yang saya yakin pasti melakukan modifikasi, Contoh…bagaimana exitnya pakai short term MA? atau
strategy exit setelah kena 90% dari previous highestnya? kalau merasa cocok dengan itu nggak ada salahnya dipakai..

Saya sama sekali nggak keberatan exit strategy di ungkap ke publik secara luas, karena the biggest secret in trading adalah justru nggak ada secretnya.
Mayority player terlampau pintar untuk percaya dengan apa yang saya katakan, mereka akan tetap akan terus melakukan hal yang sama. Behavior Market financial dari
jaman rikiplik, jaman kuda gigit besi begitu-begitu aja.Wall Street never changes,the pockets change, the suckers change, the stocks change, but Wall Street never changes, because human nature never changes.

Selesaikah dengan entry exit kita kuasai? nggak sama sekali nggak… itu hanya menyelesaikan 40% persoalan, persoalan terbesar ada di Money Management dan psikology, dimana jebakannya jauh lebih banyak, yang dengan jujur saya juga masih belajar di area ini, karena orang dengan strategy entry exit persis sama, tapi salah satu menggunakan money management yang baik dan satu nggak, beda hasilnya adalah antara Bumi dan Langit. ini PR saya sendiri yang belum selesai..

Untuk trading tip,(maaf kalau boleh saya tebak, pak Thomas waktu jual selalu kecepetan, baru untung sedikit kabur), kalau nggak tahan profit taking, ya sudah profit taking, tapi sisakan 1lot atau 2lot untuk disiplin mengikuti exit rule diatas. Jaman sekarang sudah ada trading via internet, nggak perlu kontak via phone dengan broker, jadi nggak usah gengsi main saham hanya 1-2 lot.

Yang penting LATIHAN DAN MEMBIASAKAN, bukan masalah P&L yang dibuat dan gunakan KACA MATA KUDA, dalam arti menganut prinsip HEAR NO EVIL, SEE NO EVIL, SPEAK NO EVIL…jangan perhatikan news, jangan baca millis, jangan dengar analys market dari broker, koran, millis dan termasuk dari saya dan jangan bicara posisi anda pada siapapun (Ini yang saya langgar sendiri, tapi saya punya reason tertentu untuk ini).

Sekali lagi ingat kita orang bodo,yang judmentnya gampang terpengaruh dari luar. HANYA KONSENTRASI PADA CHART DAN VOLUME PLUS WATCH THE TAPE/QUOTE DI SCREEN !!!!!.
Don’t antisipate but always respons, when price goes to your triger level, honor it!!, act quickly without hesitate & thinking.
Saya jadi teringat orang yang berumur panjang di Sicilia, pada jaman Mafia merajalela dimana balas dendam & bunuh membunuh sudah turun menurun, ternyata siapa?..
Orang Buta,Tuli dan bisu sekaligus !
Maaf sebelumnya pak Thomas, karena selain pak Thomas, banyak yang nanya masalah ini, penjelasan akan saya CC ke MILIS, mungkin berguna buat yang lain. Kebanyakan nulis lama2 saya bisa beralih profesi. Sekali lagi saya nggak khawatir strategi saya dibaca jelas dan ditiru oleh market player lain, karena sebagian besar pelaku pasar (mungkin lebih 90%) adalah orang pintar yang gak bakalan mau beli di highest dan dari kecil di format/di brain wash untuk selalu bargain, punya kecerdasan&ego, always try to hide their mistake and always try to postpone punishment. Sampai kiamat situasi ini juga nggak akan berubah karena human nature never changes.

Selalu ada kemungkinan mungkin di market ada yang 100% melakukan strategi yang berlawanan, selalu coba buy di bottom dan sell short di highest price dan bisa berhasil, karena ybs orang pintar tahu persis apa yang dicari (setelah minum jamu tolak angin dulu tentunya).

Market demikian luas untuk menampung segala macam style…
Saya hanya orang bodo yang jumlahnya kurang dari 10% dari player, berusaha survive, menerapkan “Reverse Logic” kata si Mbah, counterintuitive strategy dan
have Courage to be minority, selalu mencoba keluar dari kerumunan massa.
Always buy on high, buy on strength, sell on weakness (BOS & SOW, bukan sebaliknya BOW&SOS).. Never try to sell at the top.. Always cut loss short and run.. Hold running profit..

Never average down but always average up… never try to bargain, always hit offer when to buy and hit bid when to sell, ‘cause i’m a broker dreamer.

Mudah2an clear dengan jawaban saya dan membantu pak Thomas dalam selling decision.
Salam semoga sukses and enjoy the game….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar